Istilah pacaran itu sebenarnya bukan bahasa hukum, karena pengertian dan
batasannya tidak sama
buat setiap orang. Dan sangat mungkin berbeda dalam setiap budaya. Karena itu
kami tidak akan
menggunakan istilah `pacaran` dalam masalah ini, agar tidak salah konotasi.
I. Tujuan Pacaran
Ada beragam tujuan orang berpacaran. Ada yang sekedar iseng, atau mencari teman
bicara, atau lebih
jauh untuk tempat mencurahkan isi hati. Dan bahkan ada juga yang memang
menjadikan masa pacaran
sebagai masa perkenalan dan penjajakan dalam menempuh jenjang pernikahan.
Namun tidak semua bentuk pacaran itu bertujuan kepada jenjang pernikahan.
Banyak diantara pemuda
dan pemudi yang lebih terdorong oleh rasa ketertarikan semata, sebab dari sisi
kedewasaan, usia,
kemampuan finansial dan persiapan lainnya dalam membentuk rumah tangga, mereka
sangat belum siap.
Secara lebih khusus, ada yang menganggap bahwa masa pacaran itu sebagai masa
penjajakan, media
perkenalan sisi yang lebih dalam serta mencari kecocokan antar keduanya. Semua
itu dilakukan
karena nantinya mereka akan membentuk rumah tangga. Dengan tujuan itu, sebagian
norma di tengah
masyarakat membolehkan pacaran. Paling tidak dengan cara membiarkan pasangan
yang sedang pacaran
itu melakukan aktifitasnya. Maka istilah apel malam minggu menjadi fenomena
yang wajar dan
dianggap sebagai bagian dari aktifitas yang normal.
II. Apa Yang Dilakukan Saat Pacaran ?
Lepas dari tujuan, secara umum pada saat berpacaran banyak terjadi hal-hal yang
diluar dugaan.
Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa aktifitas pacaran pelajar dan
mahasiswa sekarang ini
cenderung sampai kepada level yang sangat jauh. Bukan sekedar kencan,
jalan-jalan dan berduaan,
tetapi data menunjukkan bahwa ciuman, rabaan anggota tubuh dan bersetubuh
secara langsung sudah
merupakan hal yang biasa terjadi.
Sehingga kita juga sering mendengar istilah "chek-in", yang awalnya adalah
istilah dalam dunia
perhotelan untuk menginap. Namun tidak sedikit hotel yang pada hari ini berali
berfungsi sebagai
tempat untuk berzina pasangan pelajar dan mahasiswa, juga pasanga-pasangan
tidak syah lainnya.
Bahkan hal ini sudah menjadi bagian dari lahan pemasukan tersendiri buat
beberapa hotel dengan
memberi kesempatan chek-in secara short time, yaitu kamar yang disewakan secara
jam-jaman untuk
ruangan berzina bagi para pasangan di luar nikah.
Pihak pengelola hotel sama sekali tidak mempedulikan apakah pasangan yang
melakukan chek-in itu
suami istri atau bulan, sebab hal itu dianggap sebagai hak asasi setiap orang.
Selain di hotel, aktifitas percumbuan dan hubungan seksual di luar nikah juga
sering dilakukan di
dalam rumah sendiri, yaitu memanfaatkan kesibukan kedua orang tua. Maka para
pelajar dan mahasiswa
bisa lebih bebas melakukan hubungan seksual di luar nikah di dalam rumah mereka
sendiri tanpa
kecurigaan, pengawasan dan perhatian dari anggota keluarga lainnya.
Data menunjukkan bahwa seks di luar nikah itu sudah dilakukan bukan hanya oleh
pasangan mahasiswa
dan orang dewasa, namun anak-anak pelajar menengah atas (SLTA) dan menengah
pertama (SLTP) juga
terbiasa melakukannya. Pola budaya yang permisif (serba boleh) telah menjadikan
hubungan pacaran
sebagai legalisasi kesempatan berzina. Dan terbukti dengan maraknya kasus
`hamil di luar nikah`
dan aborsi ilegal.
Fakta dan data lebih jujur berbicara kepada kita ketimbang apologi. Maka
jelaslah bahwa praktek
pacaran pelajar dan mahasiswa sangat rentan dengan perilaku zina yang oleh
sistem hukum di negeri
ini sama sekali tidak dilarang. Sebab buat sistem hukum sekuluer warisan
penjajah, zina adalah hak
asasi yang harus dilindungi. Sepasang pelajar atau mahasiswa yang berzina,
tidak bisa dituntut
secara hukum. Bahkan bila seks bebas itu menghasilkan hukuman dari Allah berupa
AIDS, para
pelakunya justru akan diberi simpati.
III. Pacaran Dalam Pandangan Islam
a. Islam Mengakui Rasa Cinta
Islam mengakui adanya rasa cinta yang ada dalam diri manusia. Ketika seseorang
memiliki rasa
cinta, maka hal itu adalah anugerah Yang Kuasa. Termasuk rasa cinta kepada
wanita (lawan jenis)
dan lain-lainnya.
`Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatang-binatang ternak dan
sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat
kembali yang baik
.`(QS. Ali Imran :14).
Khusus kepada wanita, Islam menganjurkan untuk mewujudkan rasa cinta itu dengan
perlakuan yang
baik, bijaksana, jujur, ramah dan yang paling penting dari semua itu adalah
penuh dengan
tanggung-jawab. Sehingga bila seseorang mencintai wanita, maka menjadi
kewajibannya untuk
memperlakukannya dengan cara yang paling baik.
Rasulullah SAW bersabda,`Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang
paling baik
terhadap pasangannya (istrinya). Dan aku adalah orang yang paling baik terhadap
istriku`.
b. Cinta Kepada Lain Jenis Hanya Ada Dalam Wujud Ikatan Formal
Namun dalam konsep Islam, cinta kepada lain jenis itu hanya dibenarkan manakala
ikatan di antara
mereka berdua sudah jelas. Sebelum adanya ikatan itu, maka pada hakikatnya
bukan sebuah cinta,
melainkan nafsu syahwat dan ketertarikan sesaat.
Sebab cinta dalam pandangan Islam adalah sebuah tanggung jawab yang tidak
mungkin sekedar
diucapkan atau digoreskan di atas kertas surat cinta belaka. Atau janji
muluk-muluk lewat SMS,
chatting dan sejenisnya. Tapi cinta sejati haruslah berbentuk ikrar dan
pernyataan tanggung-jawab
yang disaksikan oleh orang banyak.
Bahkan lebih `keren`nya, ucapan janji itu tidaklah ditujukan kepada pasangan,
melainkan kepada
ayah kandung wanita itu. Maka seorang laki-laki yang bertanggung-jawab akan
berikrar dan melakukan
ikatan untuk menjadikan wanita itu sebagai orang yang menjadi pendamping
hidupnya, mencukupi
seluruh kebutuhan hidupnya dan menjadi `pelindung` dan `pengayomnya`. Bahkan
`mengambil alih`
kepemimpinannya dari bahu sang ayah ke atas bahunya.
Dengan ikatan itu, jadilah seorang laki-laki itu `laki-laki sejati`. Karena dia
telah menjadi
suami dari seorang wanita. Dan hanya ikatan inilah yang bisa memastikan apakah
seorang laki-laki
itu betul serorang gentlemen atau sekedar kelas laki-laki iseng tanpa nyali.
Beraninya hanya
menikmati sensasi seksual, tapi tidak siap menjadi "the real man".
Dalam Islam, hanya hubungan suami istri sajalah yang membolehkan terjadinya
kontak-kontak yang
mengarah kepada birahi. Baik itu sentuhan, pegangan, cium dan juga seks.
Sedangkan di luar nikah,
Islam tidak pernah membenarkan semua itu. Akhlaq ini sebenarnya bukan hanya
monopoli agama Islam
saja, tapi hampir semua agama mengharamkan perzinaan. Apalagi agama Kristen
yang dulunya adalah
agama Islam juga, namun karena terjadi penyimpangan besar sampai masalah sendi
yang paling pokok,
akhirnya tidak pernah terdengar kejelasan agama ini mengharamkan zina dan
perbuatan yang
menyerampet kesana.
Sedangkan pemandangan yang kita lihat dimana ada orang Islam yang melakukan
praktek pacaran dengan
pegang-pegangan, ini menunjukkan bahwa umumnya manusia memang telah terlalu
jauh dari agama.
Karena praktek itu bukan hanya terjadi pada masyarakat Islam yang nota bene
masih sangat kental
dengan keaslian agamanya, tapi masyakat dunia ini memang benar-benar telah
dilanda degradasi
agama.
Barat yang mayoritas nasrani justru merupakan sumber dari hedonisme dan
permisifisme ini. Sehingga
kalau pemandangan buruk itu terjadi juga pada sebagian pemuda-pemudi Islam,
tentu kita tidak
melihat dari satu sudut pandang saja. Tapi lihatlah bahwa kemerosotan moral ini
juga terjadi pada
agama lain, bahkan justru lebih parah.
c. Pacaran Bukan Cinta
Melihat kecenderungan aktifitas pasangan muda yang berpacaran, sesungguhnya
sangat sulit untuk
mengatakan bahwa pacaran itu adalah media untuk saling mencinta satu sama lain.
Sebab sebuah cinta
sejati tidak berbentuk sebuah perkenalan singkat, misalnya dengan bertemu di
suatu kesempatan
tertentu lalu saling bertelepon, tukar menukar SMS, chatting dan diteruskan
dengan janji bertemu
langsung.
Semua bentuk aktifitas itu sebenarnya bukanlah aktifitas cinta, sebab yang
terjadi adalah kencan
dan bersenang-senang. Sama sekali tidak ada ikatan formal yang resmi dan
diakui. Juga tidak ada
ikatan tanggung-jawab antara mereka. Bahkan tidak ada kepastian tentang
kesetiaan dan seterusnya.
Padahal cinta itu adalah memiliki, tanggung-jawab, ikatan syah dan sebuah harga
kesetiaan. Dalam
format pacaran, semua instrumen itu tidak terdapat, sehingga jelas sekali bahwa
pacaran itu sangat
berbeda dengan cinta.
d. Pacaran Bukanlah Penjajakan / Perkenalan
Bahkan kalau pun pacaran itu dianggap sebagai sarana untuk saling melakukan
penjajakan, atau
perkenalan atau mencari titik temu antara kedua calon suami istri, bukanlah
anggapan yang benar.
Sebab penjajagan itu tidak adil dan kurang memberikan gambaran sesungguhnya
atas data yang
diperlukan dalam sebuah persiapan pernikahan.
Dalam format mencari pasangan hidup, Islam telah memberikan panduan yang jelas
tentang apa saja
yang perlu diperhitungkan. Misalnya sabda Rasulullah SAW tentang 4 kriteria
yang terkenal itu.
Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW berdabda,`Wanita itu dinikahi karena
4 hal : [1]
hartanya, [2] keturunannya, [3] kecantikannya dan [4] agamanya. Maka
perhatikanlah agamanya kamu
akan selamat. (HR. Bukhari Kitabun Nikah Bab Al-Akfa` fiddin nomor 4700, Muslim
Kitabur-Radha` Bab
Istihbabu Nikah zatid-diin nomor 2661)
Selain keempat kriteria itu, Islam membenarkan bila ketika seorang memilih
pasangan hidup untuk
mengetahui hal-hal yang tersembunyi yang tidak mungkin diceritakan langsung
oleh yang
bersangkutan. Maka dalam masalah ini, peran orang tua atau pihak keluarga
menjadi sangat penting.
Inilah proses yang dikenal dalam Islam sebagai ta`aruf. Jauh lebih bermanfaat
dan objektif
ketimbang kencan berduaan. Sebab kecenderungan pasangan yang sedang kencan
adalah menampilkan
sisi-sisi terbaiknya saja. Terbukti dengan mereka mengenakan pakaian yang
terbaik, bermake-up,
berparfum dan mencari tempat-tempat yang indah dalam kencan. Padahal nantinya
dalam berumah tangga
tidak lagi demikian kondisinya.
Istri tidak selalu dalam kondisi bermake-up, tidak setiap saat berbusana
terbaik dan juga lebih
sering bertemu dengan suaminya dalam keadaan tanpa parfum dan acak-acakan.
Bahkan rumah yang
mereka tempati itu bukanlah tempat-tempat indah mereka dulu kunjungi
sebelumnya. Setelah menikah
mereka akan menjalani hari-hari biasa yang kondisinya jauh dari suasana
romantis saat pacaran.
Maka kesan indah saat pacaran itu tidak akan ada terus menerus di dalam
kehidupan sehari-hari
mereka. Dengan demikian, pacaran bukanlah sebuah penjajakan yang jujur,
sebaliknya bisa dikatakan
sebuah penyesatan dan pengelabuhan.
Dan tidak heran bila kita dapati pasangan yang cukup lama berpacaran, namun
segera mengurus
perceraian belum lama setelah pernikahan terjadi. Padahal mereka pacaran
bertahun-tahun dan
membina rumah tangga dalam hitungan hari. Pacaran bukanlah perkenalan melainkan
ajang kencan saja.
Artikel by : www.mail-archive.com
Rabu, 26 Agustus 2009
PACARAN DALAM PANDANGAN ISLAMI . . !
CERITA KECIL TENTANG " PACARAN SECARA ISLAMI "
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”. (Q.s. al-Isrâ’ [17]:32).
***
Suatu ketika penulis pernah ditanya oleh seorang gadis yang baru menginjak dewasa, parasnya yang cantik sedikit menggoda mata penulis untuk terus menatapnya. Apa yang dia pertanyakan sebenarnya adalah hal yang wajar dan terlalu sering penulis dengar, apalagi bagi seorang gadis yang baru atau akan belajar menjalaninya.
“Bagaimana hukum berpacaran?” begitu kiranya kalau tidak salah dirinya melemparkan pertanyaan. Mendengar itu penulis hanya tersenyum sambil memandangi wajah lucu gadis tersebut. Namun, penulis tidak langsung menjawabnya, karena penulis sendiri yakin kalau gadis tersebut hanya mencari sebuah pendapat sebagai perbandingan.
“Mau minta jawaban agama atau kemanusiaan?” penulis melemparkan dua tawaran jawaban untuk dipilih salah satu, saat itu gadis tersebut malah tertawa lucu, “Aneh?” Pikir penulis saat itu.
“Kalau agama saya sudah tahu mas” jawabnya singkat, bertolak dari ungkapan itu, penulis akhirnya menyimpulkan kalau sang gadis tersebut ingin jawaban yang bernuansa lain. Namun, ceritanya beda, karena penulis jadi bingung sendiri, pikir penulis kemanusiaan yang mana yang akan penulis berikan sebagai jawaban. Karena dalam hati penulis merasakan bahwa “bukankah agama juga merupakan nilai sebuah kemanusiaan”, lama penulis berpikir untuk memberikan jawaban yang sekiranya sesuai dengan keadaan psikologis gadis tersebut.
“Tidak boleh” jawaban itu akhirnya penulis keluarkan, dengan sebuah alasan “Karena kebanyakan yang kita perbincangkan dalam berpacaran, hanyalah masalah-masalah tentang kesenangan sendiri”. Meski penulis sendiri menyadari kalau gadis tersebut, bisa dipastikan tidak akan setuju dengan model jawaban seperti itu, dan ternyata apa yang penulis rasakan tidak jauh dari perkiraan.
“Tapi ada kok, orang pacaran yang dibicarakan selain kesenangan sendiri,” rupanya tanpa disadari sang gadis telah menceritakan tentang kehidupan yang sedang dijalaninya. Karena pertanyaan itu penulis anggap hanya sebuah gurauan, maka dengan enteng penulis menimpali.
“Kalau yang dibicarakan bukan masalah kesenangan sendiri, itu namanya bukan pacaran, melainkan belajar kelompok. Ha.. ha.. ha.. “ penulis mengakhiri celotehan itu dengan sedikit tawa kecil, dan gadis itu pun juga ikut tertawa.
***
Asyik memang bicara tentang pacaran saat kita sedang nongkrong, atau disela-sela kegiatan diskusi atau pun yang lain, apalagi kalau yang dibicarakan menyangkut kehidupan pribadi yang sedang kita jalani. Bisa-bisa kita jadi lupa kalau belum melakukan aktivitas yang seharusnya lebih penting dan berguna untuk dilakukan terlebih dahulu. Begitu banyak orang bicara tentang pacaran menurut versinya sendiri-sendiri, dan begitu banyak pula orang menyikapi perilaku pacaran itu sendiri menurut apa yang mereka pelajari dan jalani. Ada yang mengatakan “pacaran itu asyik”, adapula yang berpendapat “pacaran hanya buang-buang waktu saja”, bahkan yang lebih ekstrim sampai mengeluarkan keputusan bahwa “pacaran apapun bentuknya tetaplah haram”.
Bahkan yang akhir-akhir ini sering digembar-gemborkan adalah metode “pacaran secara islami”, saat kali pertama penulis mendapat informasi itu, penulis malah tertawa sendiri, “Orang kok ada-adaaa… saja”. Lha iya, pacaran kok secara islami, nanti lama-kelamaan ada istilah metode “zina secara islami, kali”, atau “mencuri secara islami”, “korupsi secara islami”, atau kalau perlu “membunuh secara islami”. Kadang sempat terbesit dalam benak hati penulis sebuah pertanyaan, “Sebenarnya mereka itu faham nggak ya, dengan maksud islami itu sendiri? Pacaran itu apa? Islami itu apa?” kok sampai-sampai ada istilah “Pacaran secara islami” segala.
Kalau penulis pribadi, entah itu ditinjau dari kajian keagamaan ataupun kemanusiaan, apalagi nilai-nilai ke-Tuhanan, apapun alasannya yang namanya pacaran tetaplah melanggar etika dan norma kemanusiaan. Dan penulis menganggap bahwa setiap sesuatu yang melanggar dan keluar dari etika dan norma kemanusiaan, itu merupakan sebuah keburukan yang seharusnya kita akui dengan segala ketulusan hati. Penulis tidak bermaksud menafikan sebuah kenyataan hidup, apalagi melarang atau bahkan mengharamkan, karena penulis sendiri menyadari bahwa terlalu sulit bagi kita untuk tidak menjalani pacaran itu sendiri. Namun, persoalannya bukan pada menjalani atau tidak, sulit atau tidak sulit, melainkan adalah pada pengakuan kita bahwa “apa yang kita lakukan adalah sebuah kesalahan”.
Kalaupun ada sebuah metode yang berani mengatakan “Pacaran secara islami”, itupun bagi penulis sah-sah saja, karena orang bicara sesuai dengan tingkat pengetahuan dan perasaan yang dijalaninya. Lalu pertanyaannya, Islami yang bagaimana? Apa ketika pacaran memakai jilbab itu merupakan perilaku yang islami? Apa ketika berpacaran sambil mengantongi al-Qur’an itu juga hal yang islami? Apa saat berdua-duaan dengan wanita lain mahram sambil membaca shawalat itu juga dikatakan islami? Atau pacaran di dalam masjid itu juga islami? Atau kalau tidak begitu, pacaran sambil berdzikir pada Tuhan, apa itu juga dikatakan hal yang islami?.
“Lho kok gitu pengambilan contohnya”, apakah ini yang akan Anda pertanyakan pada penulis? Lalu penulis harus ngambil contoh seperti apa, proses pacaran terlalu banyak untuk dicontohkan, dan penulis yakin Anda lebih paham dan mengerti betul dengan model-model pacaran yang selama ini Anda jalani. Kalau anda takut dikatakan melakukan hal yang buruk, ya jangan dilakukan. Kalau anda malu dikata berpacaran, yang jangan berpacaran, gitu aja kok repot. Kalau menurut Anda pacaran itu keliru, ya katakan keliru jangan sebaliknya, kalau anda menganggap bahwa pacaran itu sebuah dosa, ya sedikit mungkin dijahui jangan terus menerus dilakukan. Jadi orang itu yang bertanggungjawab, jangan hanya mau enaknya saja, tapi takut menerima segala resikonya.
Islam, bagi penulis adalah dharma bukan sekadar agama, karena kalau agama nanti ada kesamaan dengan agama-agama yang lain, ketika Tuhan mengatakan bahwa “Agama yang paling baik dan sempurna disisi-KuDharma yang paling baik disisi Tuhan adalah Islam”. Dharma adalah nilai, ruh, hati, dan jiwa, sementara agama adalah aturan dan ajaran yang datang dari Tuhan melalui perantara para utusan-Nya (pemaknaan agama secara khusus). Jadi, hati-hati menggunakan kata Islam, terus terang penulis pribadi begitu takut menggunakan kata Islam, karena penulis menyadari bahwa apa yang selama ini penulis lakukan belum sepenuhnya mengandung ruh dan jiwa yang Islami. adalah agama islam” itu berarti adalah “
Untuk itulah penulis memberikan sebuah jawaban “Tidak boleh” untuk pertanyaan yang dilontarkan gadis tersebut di atas. Mengapa? Karena penulis menyadari bahwa apapun yang keluar dari mulut penulis (jika berbicara dihadapan perempuan yang bukan mahram), hati penulis begitu gembira, senang, terbuai, dan terpesona dengan apa yang penulis katakan sendiri. Apalagi ketika seorang wanita yang penulis ajak bicara begitu cantik dan menawan, bisa dipastikan hati penulis ingin berlama-lama dalam keberduaan, dan inginnya terus bersama tanpa ada yang mengganggu.
Bagi penulis, sah-sah saja Anda melakukan pacaran, berdua-duaan dengan seorang gadis atau laki-laki bukan mahram, jalan bareng sambil bergandengan tangan, mencium, mencubit, meraba, memeluk, saling berpandangan mata, atau kalau perlu bersetubuh sekalipun, itu hak Anda. Anda yang mengaku manusia, lakukan saja kalau memang Anda sudah tidak dapat menahannya, apalagi menjahuinya. Tapi ingat! Apa yang anda dapatkan setelah itu? Kepuasan? Merasa gagah? Merasa berani? Merasa laki-laki? Merasa wanita sejati? Merasa anak gaul? Atau anak moderen?
Sekarang terserah Anda dalam menyikapi dan memahami tentang pacaran itu sendiri, apapun anggapan dan pendapat yang akan Anda berikan pada orang lain, itu sepenuhnya menjadi pertanggungjawaban Anda sendiri. Dan penulis harap anda jangan menyesali dengan apa yang anda jalani saat ini dikemudian hari. Oleh karenanya, penulis harap Anda berpikir lagi sebelum menjalani pacaran itu sendiri.
***
Sebelum penulis pergi meninggalkan gadis tersebut, penulis sempat mengucapkan sebuah kata sebagai wujud ceremonial permisahan.
“Maaf mbak, apa dikira apa yang barusan kita lakukan tadi merupakan sebuah kebaikan? Tidak! Bagi saya ini juga sebuah kesalahan”.
Sontak saja gadis itu tertunduk lesu dan malu, entah kalau Anda yang seorang wanita, apakah juga melakukan hal seperti itu? Tertunduk lesu dan malu, meski perasaan hati hanya Tuhan yang tahu.
Artikel by : www.jalansunyi.com
Rabu, 19 Agustus 2009
Pacaran Menurut Islam .. !
Ustadz Jefri Al Bukhori mengatakan, pacaran itu diidentifikasi sebagai suatu tali kasih sayang yang terjalin atas dasar saling menyukai antara lawan jenis.
Sebelum menjelaskan pandangan Islam mengenai pacaran, perlu dijelaskan bahwa ada tiga kemungkinan pacaran yang dimaksudkan, yaitu:
- Hubungan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim, dalam hubungan itu mereka sering berduaan, dan melakukan kontak jasmani berupa ciuman atau semacamnya.
- Hubungan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim, dalam hubungan itu mereka sering berduaan, namun tetap menjaga agar tidak terjadi kontak badan, seperti ciuman dan semacamnya.
- Hubungan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim, tetapi selalu menjaga agar mereka tidak berduaan apalagi melakukan kontak badan dalam bentuk apapun.
Harus di sadari oleh kita semua semua bahwa Memiliki Rasa Cinta Adalah Fitrah dari Allah SWT, namun jangan sampai kita mengumbar rasa cinta kita dengan seenaknya saja.
Betulkah di dalam Islam ada yang namanya pacaran ?
Islam menghalalkan pernikahan, bahkan dinyatakan sebagai sunnah. Akan tetapi Islam melarang keras perzinahan. Bukan hanya perzinahan, akan tetapi yang mendekati perzinahan pun dilarang oleh Islam. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat al-Isra':32.
" Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk."
Pacaran dalam bentuk 1 dan 2 dilaksanakan sebagai perbuatan yang mendekati perbuatan zina. Dalam pandangan Islam bentuk ketiga dikenal dengan istilah Ta’aruf. Dalam Islam proses yang benar untuk mencapai pernikahan adalah : Ta'aruf → Khitbah → Nikah
INI bukann thritt SARAAAAA lhoo.
Artikel By : forum.detik.com
Bagaimana Pacaran Menurut Islam
Bagaimana pandangan Ibnu Qoyyim tentang hal ini ? Kata Ibnu Qoyyim, " Hubungan intim tanpa pernikahan adalah haram dan merusak cinta. Malah, cinta diantara keduanya akan berakhir dengan sikap saling membenci dan bermusuhan. Karena bila keduanya telah merasakan kenikmatan dan cita rasa cinta, tidak boleh tidak akan timbul keinginan lain yang tidak diperoleh sebelumnya.
Bohong ! Itulah pandangan mereka guna membela hawa nafsunya yang dimurkai Allah, yakni berpacaran. Karena mereka telah tersosialisasi dengan keadaan seperti ini, seolah-olah mengharuskan adanya pacaran dengan bercintaan secara haram. Bahkan lebih dari itu mereka berani mengikrarkan, bahwa cinta yang dilahirkan bersama dengan sang pacar adalah cinta suci dan bukan cinta birahi. Hal ini didengung-dengungkan, dipublikasikan dalam segala bentuk media, entah cetak maupun elektronika. Entah yang legal maupun ilegal. Padahal yang diistilahkan kesucian dalam islam adalah bukanlah semata-mata kepemudaan, kegadisan dan selaput dara saja. Lebih dari itu, kesucian mata, telinga, hidung, tangan dan sekujur anggota tubuh, bahkan kesucian hati wajib dijaga.
Zinanya mata adalah berpandangan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya, zinanya hati adalah� membayangkan dan menghayal, zinannya tangan adalah menyentuh tubuh wanita yang bukan muhrim. Dan pacaran adalah refleksi hubungan intim, dan merupakan ring empuk untuk memberi kesempatan terjadinya segala macam zina ini.
Rasulullah bersabda,
" Telah tertulis atas anak adam nasibnya dari hal zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tak dapat tidak. Zinanya mata adalah melihat, zina telinga adalah mendengar, zina lidah adalah berkata, zina tangan adalah menyentuh, zina kaki adalah berjalan, zina hati adalah ingin dan berangan-angan. Dibenarkan hal ini oleh kelaminnya atau didustakannya."
Jika kita sejenak mau introspeksi diri dan mengkaji hadist ini dengan kepala dingin maka dapat dipastikan bahwa segala macam bentuk zina terjadi karena motivasi yang tinggi dari rasa tak pernah puas sebagai watak khas makhluk yang bernama manusia. Dan kapan saja, diman saja, perasaan tak pernah puas itu selalu memegang peranan. Seperti halnya dalam berpacaran ini.� Pacaran adalah sebuah proses ketidakpuasan yang terus berlanjut untuk sebuah pembuktian cinta. Kita lihat secara umum tahapan dalam pacaran.
Perjumpaan pertama, yaitu perjumpan keduanya yang belum saling kenal. Kemudian berkenalan baik melalui perantara teman atau inisiatif sendiri. hasrat ingin berkenalan ini begitu menggebu karena dirasakan ada sifat2 yang menjadi sebab keduanya merasakan getaran yang lain dalam dada. Hubungan pun berlanjut, penilaian terhadap sang kenalan terasa begitu manis,����� pertama ia nilai dengan daya tarik fisik dan penampilannya, mata sebagai juri. Senyum pun mengiringi, kemudian tertegun akhirnya , akhirnya jantung berdebar, dan hati rindu menggelora. Pertanyaan yang timbul kemudaian adalah kata-kata pujian, kemudian ia tuliskan dalam buku diary, "Akankah ia mencintaiku." Bila bertemu ia akan pandang berlama-lama, ia akan puaskan rasa rindu dalam dadanya.
Pengungkapan diri dan pertalian, disinilah tahap ucapan I Love You, "Aku mencintaimu". Si Juliet akan sebagai penjual akan menawarkan cintanya dengan rasa malu, dan sang Romeo akan membelinya dengan, "I LOve You". Jika Juliet diam dengan tersipu dan tertunduk malu, maka sang Romeo pun telah cukup mengerti dengan sikap itu. Kesepakatan� pun dibuat, ada ijin sang romeo untuk datang kerumah, "Apel Mingguan atau Wakuncar ". Kapan pun sang Romeo pengin datang maka pintu pun terbuka dan di sinilah mereka akan menumpahkan perasaan masing-masing, persoalanmu menjadi persoalannya, sedihmu menjadi sedihnya, sukamu menjadi riangnya, hatimu menjadi hatinya, bahkan jiwamu menjadi hidupnya. Sepakat pengin terus bersama, berjanji sehidup semati, berjanji sampai rumah tangga. Asyik dan syahdu.
Pembuktian, inilah sebuah pengungkapan diri, rasa cinta yang menggelora pada sang kekasih seakan tak mampu untuk menolak ajakan sang kekasih. " buktikan cintamu sayangku". Hal ini menjadikan perasaan masing-masing saling ketergantungan untuk memenuhi kebutuhan diantara keduanya. Bila sudah seperti ini ajakan ciuman bahkan bersenggama pun sulit untuk ditolak. Na'udzubillah
Begitulah akhirnya mereka berdua telah terjerumus dalam nafsu syahwat, tali-tali iblis telah mengikat. Mereka jadi terbiasa jalan berdua bergandengan tangan, canda gurau dengan cubit sayang, senyum tawa sambil bergelayutan,� dan cium sayang melepas abang. Kunjungan kesatu, kedua, ketiga, keseratus, keseribu, dan yang tinggal sekarang adalah suasana usang, bosan, dan menjenuhkan percintaan . Segalanya telah diberikan sang juliet, Juliet pun menuntut sang Romeo bertanggung jawab ? Ternyata sang romeo pergi tanpa pesan walaupun datang dengan kesan. Sungguh malang nasib Juliet.
Wahai para Muslimah sadarlah akan lamunan kalian , bayang-bayang cinta yang� suci, bukanlah dengan pacaran , cobalah pikirkan buat kamu muslimah yang masih bergelimang dengan pacaran atau kalian wahai pemuda yang suka gonta-ganti pacar. Cobalah jawab dengan hati jujur pertanyaan-pertanyaan berikut dan renungkan ! Kami tanya :
Apakah kamu dapat berlaku jujur tentang hal adegan yang pernah kamu kamu lakukan waktu pacaran dengan si A,B,C s/d Z kepada calon pasangan yang akan menjadi istri atau suami kamu yang sesungguhnya ? Kalau tidak kenapa kamu berani mengatakan, pacaran merupakan suatu bentuk pengenalan kepribadian antara dua insan yang saling jatuh cinta dengan dilandasi sikap saling percaya ? Sedangkan kenapa kepada calon pasangan hidup kamu yang sesungguhnya kamu berdusta ? Bukankah sikap keterbukaan merupakan salah satu kunci terbinanya keluarga sakinah?
Mengapa kamu pusing tujuh keliling untuk memutuskan seseorang menjadi pendamping hidupmu ? Apakah kamu takut mendapat pendamping yang setelah sekian kali pindah tangan ? " Aku ingin calon pendamping yang baik-baik" Kamu katakan seperti ini tapi mengapa kamu begitu gemar pacaran, hingga melahirkan korban baru yang siap pindah tangan dengan kondisi " Aku bukan calon pendamping yang baik" , bekas dari tanganmu, sungguh bekas tanganmu ?
Jika kamu disuruh memilih diantara dua calon pasangan hidup kamu antara yang satu pernah pacaran dan yang satu begitu teguh memegang syari'at agama, yang mana yang akan kamu pilih ? Tentu yang teguh dalam memegangi agama, ya Khan ? Tapi kenapa kamu berpacaran dengan yang lain sementara kamu menginginkan pendamping yang bersih ?
Bagaimana perasaan kamu jika mengetahui istri/ suami kamu sekarang punya nostalgia berpacaran yang sampai terjadi tidak suci lagi ? Tentu kecewa bukan kepalang. Tetapi mengapa sekarang kamu melakukan itu kepada orang yang itu akan menjadi pendamping hidup orang lain ?
Kalaupun istri/suami kamu sekarang mau membuka mulut tentang nostalgia berpacaran sebelum menikah dengan kamu. Apakah kamu percaya jika dia bilang kala itu kami berdua hanya bicara biasa-biasa saja dan tidak saling bersentuhan tangan ? Kalau tidak kenapa ketika pacaran bersentuhan tangan dan berciuman kamu bilang sebagai bumbu penyedap ?
Jika kamu nantinya sudah punya anak apakah rela punya anak yang telah ternoda ? Kalau tidak kenapa kamu tega menyeret Ortu kamu ke dalam neraka Api Allah ? Kamu tuntut mereka di hadapan Allah karena tidak melarang kamu berpacaran dan tidak menganjurkan kamu untuk segera menikah.
Karena itu wahai muslimah dan kalian para pemuda kembalilah ke fitrah semula. Fitrah yang telah menjadi sunattullah, tidak satupun yang lari daripadanya melainkan akan binasa dan hancur.
Inti dari pembahasan ini adalah "PACARAN ITU HARAM"
Pacaran Menurut Islam . .
Istilah pacaran tidak bisa lepas dari remaja, karena salah satu ciri remaja yang menonjol adalah rasa senang kepada lawan jenis disertai keinginan untuk memiliki. Pada masa ini, seorang remaja biasanya mulai "naksir" lawan jenisnya. Lalu ia berupaya melakukan pendekatan untuk mendapatkan kesempatan mengungkapkan isi hatinya. Setelah pendekatannya berhasil dan gayung bersambut, lalu keduanya mulai berpacaran.
Pacaran dapat diartikan bermacam-macam, tetapi intinya adalahjalinan cinta antara seorang remaja dengan lawan jenisnya. Praktikpacaran juga bermacam-macam, ada yang sekedar berkirim surat telepon, menjemput, mengantar atau menemani pergi ke suatu tempat,apel, sampai ada yang layaknya pasangan suami istri.
Di kalangan remaja sekarang ini, pacaran menjadi identitas yang sangat dibanggakan. Biasanya seorang remaja akan bangga dan percaya diri jika sudah memiliki pacar. Sebaliknya remaja yang belum memiliki pacar dianggap kurang gaul. Karena itu, mencari pacar di kalangan remaja tidak saja menjadi kebutuhan biologis tetapi juga menjadi kebutuhan sosiologis. Maka tidak heran, kalau sekarang mayoritas remaja sudah memiliki teman spesial yang disebut "pacar".
Lalu bagaimana pacaran dalam pandangan Islam??? Istilah pacaran sebenarnya tidak dikenal dalam Islam. Untuk istilah hubungan percintaan antara laki-laki dan perempuan pranikah, Islam mengenalkan istilah "khitbah (meminang". Ketika seorang laki-laki menyukai seorang perempuan, maka ia harus mengkhitbahnya dengan maksud akan menikahinya pada waktu dekat. Selama masa khitbah, keduanya harus menjaga agar jangan sampai melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Islam, seperti berduaan, memperbincangkan aurat, menyentuh, mencium, memandang dengan nafsu, dan melakukan selayaknya suami istri.
Ada perbedaan yang mencolok antara pacaran dengan khitbah. Pacaran tidak berkaitan dengan perencanaan pernikahan, sedangkan khitbah merupakan tahapan untuk menuju pernikahan. Persamaan keduanya merupakan hubungan percintaan antara dua insan berlainan jenis yang tidak dalam ikatan perkawinan.
Dari sisi persamaannya, sebenarnya hampir tidak ada perbedaan antara pacaran dan khitbah. Keduanya akan terkait dengan bagaimana orang mempraktikkannya. Jika selama masa khitbah, pergaulan antara laki-laki dan perempuan melanggar batas-batas yang telah ditentukan Islam, maka itu pun haram. Demikian juga pacaran, jika orang dalam berpacarannya melakukan hal-hal yang dilarang oleh Islam, maka hal itu haram.
Jika seseorang menyatakan cinta pada lawan jenisnya yang tidak dimaksudkan untuk menikahinya saat itu atau dalam waktu dekat, apakah hukumnya haram? Tentu tidak, karena rasa cinta adalah fitrah yang diberikan Allah, sebagaimana dalam firman-Nya berikut:
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir". (QS. Ar-Rum: 21)
Allah telah menjadikan rasa cinta dalam diri manusia baik pada laki-laki maupun perempuan. Dengan adanya rasa cinta, manusia bisa hidup berpasang-pasangan. Adanya pernikahan tentu harus didahului rasa cinta. Seandainya tidak ada cinta, pasti tidak ada orang yang mau membangun rumah tangga. Seperti halnya hewan, mereka memiliki instink seksualitas tetapi tidak memiliki rasa cinta, sehingga setiap kali bisa berganti pasangan. Hewan tidak membangun rumah tangga.
Menyatakan cinta sebagai kejujuran hati tidak bertentangan dengan syariat Islam. Karena tidak ada satu pun ayat atau hadis yang secara eksplisit atau implisit melarangnya. Islam hanya memberikan batasan-batasan antara yang boleh dan yang tidak boleh dalam hubungan laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri.
Di antara batasan-batasan tersebut ialah:
1 . Tidak melakukan perbuatan yang dapat mengarahkan kepada zina.
Allah SWT berfirman, "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32) Maksud ayat ini, janganlah kamu melakukan perbuatan-perbuatan yang bisa menjerumuskan kamu pada perbuatan zina. Di antara perbuatan tersebut seperti berdua-duaan dengan lawan jenis ditempat yang sepi, bersentuhan termasuk bergandengan tangan, berciuman, dan lain sebagainya.
2 . Tidak menyentuh perempuan yang bukan mahramnya.
Rasulullah SAW bersabda, "Lebih baik memegang besi yang panas daripada memegang atau meraba perempuan yang bukan istrinya (kalau ia tahu akan berat siksaannya)."
3 . Tidak berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya.
Dilarang laki dan perempuan yang bukan mahramnya untuk berdua-duan. Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak mahramnya, karena ketiganya adalah setan." (HR. Ahmad)
4 . Harus menjaga mata atau pandangan
Sebab mata kuncinya hati. Dan pandangan itu pengutus fitnah yang sering membawa kepada perbuatan zina. Oleh karena itu Allah berfirman,
"Katakanlah kepada laki-laki mukmin hendaklah mereka memalingkan pandangan (dari yang haram) dan menjaga kehormatan mereka.....Dan katakanlah kepada kaum wanita hendaklah mereka meredupkan mata mereka dari yang haram dan menjaga kehormatan mereka..." (QS. An-Nur: 30-31)
Yang dimaksudkan menundukkan pandangan yaitu menjaga pandangan, tidak melepaskan pandangan begitu saja apalagi memandangi lawan jenis penuh dengan gelora nafsu.
5 . Menutup aurat
Diwajibkan kepada kaum wanita untuk menjaga aurat dan dilarang memakai pakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, kecuali untuk suaminya. Dalam hadis dikatakan bahwa wanita yang keluar rumah dengan berpakaian yang mempertontonkan lekuk tubuh, memakai minyak wangi yang baunya semerbak, memakai "make up" dan sebagainya setiap langkahnya dikutuk oleh para Malaikat, dan setiap laki-laki yang memandangnya sama dengan berzina dengannya. Di hari kiamat nanti perempuan seperti itu tidak akan mencium baunya surga (apa lagi masuk surga) Selagi batasan di atas tidak dilanggar, maka pacaran hukumnya boleh.
Tetapi persoalannya mungkinkah pacaran tanpa berpandang-pandangan, berpegangan, bercanda ria, berciuman, dan lain sebagainya. Kalau mungkin silakan berpacaran, tetapi kalau tidak mungkin maka jangan sekali-kali berpacaran karena azab yang pedih siap menanti Anda.
Pacaran yang sering dipraktikan oleh banyak remaja, terutama remaja, terkadang melampaui batas-batas tersebut. Dan itulah tugas kita, terutama yang menganggap pacaran itu dilarang, untuk meluruskannya. Kata seorang guru saya di SMA, "Itu adalah ladang dakwah kita".
Jadi, kalau pacaran dengan tetap memperhatikan batasan-batasan tersebut, "No Problem" dan insya Allah tidak berdosa. namun, perlu diingat bahwa godaannya sangat-sangat berat dan banyak.Artikel By : www.gealgeol.com
Rabu, 15 Juli 2009
Kenyataan pahit bagi cowok jelek....
* Kalo cowok ganteng pendiam, cewek2 bilang: woow, cool banget... Kalo cowok jelek pendiam, cewek2 bilang: ih kuper....
* Kalo cowok ganteng jomblo, cewek2 bilang: pasti dia perfeksionis... Kalo cowok jelek jomblo, cewek2 bilang: sudah jelas... kagak laku...
* Kalo cowok ganteng berbuat jahat, cewek2 bilang: nobody's perfect...Kalo cowok jelek berbuat jahat, cewek2 bilang: pantes...tampangnya kriminal....
* Kalo cowok ganteng nolongin cewek yang diganggu preman, cewek2 bilang: wuih jantan... kayak di filem2... Kalo cowok jelek nolongin cewek yang diganggu preman, cewek2 bilang: pasti premannya temennya dia....
"JENIS - JENIS JOMBLO "
- Jomblo Sejati –Jomblo yang satu ini murni belum pernah pacaran, belum mengerti tentang cinta, fokus pikirannya hanya belajar dan belum pernah naksir siapa siapa। Ciri-cirinya : Kacamata tebal, penampilan tidak terjaga, fashion berantakan dan sering keliatan korek upil didepan umum
- Jomblo Sniper –Jomblo yang ini belum pernah pacaran tetapi sudah ada yang sejak lama ditaksirnya hanya saja blom berani nembak sampe sekarang। Ciri-cirinya :Sering tidak keliatan di tempat umum karena kurang PD dan nyali, sering mangkal ditempat tempat sepi, kadang membawa banyak karet gelang untuk mengintai dan terlihat membawa banyak karet gelang untuk nembak cicakdi dinding.
- Jomblo Negatif –Yang satu ini baru jadi jomblo setelah dipecat (dibaca:ditinggal/diputusin) oleh pacarnya dan berada dalam suasana sedih, desprated, dikecewakan, tidak bisa terima kenyataan dan membenci yang namanya cinta। Ciri-cirinya : Gampang sirik, sering kesel, bad mood, emosional dan membenci film film berbau romantis. So bagi yang lagi mesra mesra nya mohon hindari jomblo yang satu ini apalagi yang sabet mantan pacarnya. VERY DANGEROUS
- Jomblo Biru –Jomblo yang satu ini baru putus pacaran secara resmi (sama sama merestui) karena uda bosan atau jenuh dan lagi kosong. Ciri-cirinya : Wajah ceria seperti narapidana yang baru bebas, menikmati hidup dan menemukan kehidupannya kembali, sering terlihat hangout rame rame dan happy happy dan banyak lagi, kesimpulannya MERDEKA !
- Jomblo Finale –Jomblo yang satu ini uda lagi dekat dekatnya dengan seseorang dan hampir melepas status kejombloannya. Ciri- cirinya : Setiap hari tidak terlepas dari cermin, make up, fashion update, bodycare, rajin rajin baca zodiak, sering senyum senyum sendiri kalo lagi baca SMS.
- Jomblo Hunter –Jomblo yang ini menikmati kehidupan jomblonya dan sering sekali gonta ganti pasangan dan jomblo lagi, hunting lagi, jomblo lagi, hunting lagi dan seterusnya…jomblo lagi… Ciri-cirinya : Punya bakat selebriti, PD abis, daya tarik yang luar biasa, terlihat sering tebar pesona sana sini dan makanan sehari hari : add friend di Facebook, Friendster, Twitter।, dll.
- Jomblo Impossible –Khusus cowok, yang ini berstatus jomblo karena yang ditaksirnya adalah seseorang yang tidak mungkin didekati lagi, seperti selebriti selebriti (Britney, JLo, Maskot Kensington), istri tetangga, pacarnya konglomerat, istri simpanan bos, dll Ciri-cirinya : Selalu tampil keren 24 jam sehari 7 hari seminggu, kalo berbicara seperti aktor dan merasa dirinya Tom Cruise.
- Jomblo Forever – Khusus cewek, yang ini berstatus jomblo karena menunggu dan berharap bisa menikahi pria idaman seperti :Andy lau,Jang Dong Gun,Brad Pitt. Ciri-cirinya : Terlihat menempel foto, poster idolanya dimana mana, dikamar tidur, kamar mandi, buku tulis, wallpaper handphone dan dalam dompetnya. Dalam doanya : Jadikanlah aku cinderela dan Jang Dong Gun Pangerannya.
- Jomblo Error –Jomblo ini belum pernah bisa sukses pacaran karena asal nembak seseorang gagal terus, nembak yang lain ditolak terus dan selalu naksir seseorang yang sudah ada yang punya. Kacihan deh loe. Ciri-cirinya : Selalu keliatan berapi api, bernafsu, kalo kenalan langsung tawarin tunangan besoknya langsung ngajak merried. Kata kata pertama sewaktu kenalan : “Hi, kenalan nama gue…, married yuk!”
Pengalamanku dulu bikin organisasi bareng teman2, sering saling sebut jomblo gitu, lalu diberikan pangkat antar jomblo, sperti gini :
Jomblo : kemungkinan punya cewe
Jomblo Forever : tertutup kemungkinan punya cewe
Jomblo Forever and Ever : sudah sulit punya cewe
Jomblo Forever and Ever and Never : sudah tak mungkin punya cewe lg...
Artikel By : www.greenthesky.com/JENIS_JENIS_JOMBLO/
JENIS-JENIS CINTA versi 1
1. Cinta kagum
Cinta ini termasuk cinta yang berbahaya karena orang yang biasanya mencintai karena kegum, akan cenderung menjadi orang yang mudah jatuh cinta. Misalnya jika seseorang ada masalah dengan pasangannya, kemudian dia bertemu dengan orang yang dapat memberikan solusi atas permasalahannya, maka akan timbul cinta karena kagum akan orang lain yang mungkin lebih pintar, lebih gagah, lebih lembut, lebih cantik, dll. Sebenarnya jenis ini bukanlah cinta tetapi hanya kagum saja.
2. Cinta tertolong
Jenis cinta tertolong ini artinya cinta yang timbul karena merasa tertolong. Banyak contoh kasus yang terjadi karena cinta yang tertolong ini misalnya seorang boss jatuh cinta (selingkuh) dengan sekretarisnya, atau yang lebih parah lagi, seorang majikan yang jatuh cinta dengan baby sitter atau pembantunya.
3. Cinta butuh
Jenis cinta ini maksudnya adalah cinta karena merasa membutuhkan/memerlukan. Contoh kasus misalnya seorang mahasiswa yang jatuh cinta dengan dosennya, dll.
4. Cinta terhibur
Artinya cinta yang timbul karena merasa terhibur. Contoh kasusnya, pelawak yang mempunyai banyak isteri. Jadi orang-orang yang lucu, atau orang-orang yang biasanya bergerak dalam dunia hiburan. Yang menjadi masalahnya kebanyakan orang-orang yang lucu tersebut, bila sudah di rumah menjadi tidak lucu lagi.
5. Cinta kasihan
Jenis yang berikut ini adalah jatuh cinta karena kasihan. Ketika seorang merasa kasihan, ini berbahaya karena bisa mendatangkan cinta yang palsu (false love). Banyak orang menikah dengan dasar kasihan dan biasanya cinta seperti ini tidak akan lama bertahan karena lama-kelamaan, rasa kasihan itu akan hilang.
6. Cinta cocok
Cinta yang didasarkan pada banyaknya kecocokan. Misalnya sama-sama hobby makan atau hobby yang lain. Atau juga merasa cinta karena kalau bercakap-cakap bisa ”nyambung”. Masalah yang timbul kemudian adalah munculnya ketidak-cocokan setelah pernikahan.
7. Cinta sejati
Yang paling tepat adalah cinta sejati. Yaitu cinta yang berasal dari Tuhan, sehingga membawa kita kepada pikiran yang terbuka. Cinta tidaklah buta, tetapi menyelidiki dan mempunyai kesabaran untuk menerima pasangan apa adanya. Cinta sejati bukan tanpa masalah tetapi menghadapi setiap masalah.
Cinta itu menjadikan kita “kebun yang tertutup“, artinya waktu kita sudah berkomitmen maka rumah tangga harus kita tutup dengan kesetiaan. Dan cinta juga menjadikan kita “sumber air hidup“ artinya cinta itu memberikan kehidupan. Masalah dapat kita hadapi dengan cinta.
Artikel By : Cafepojok.com
JENIS-JENIS CINTA versi 2
Sakit kan?? Sebelum terlambat, lebih baik lihat jenisnya, lalu cari solusi tepat agar hati kian lekat.
adalah jenis cinta berwujud fisikal, romantis dan erotis. Para penganut cinta erotis ini percaya, cinta pada pandangan pertama. Mereka juga
punya ketertarikan kuat thd penampilan fisik disertai emosi dan komitmen kuat thd pasangannya. Jenis cinta ini, banyak dialami remaja. Cinta eros menggebu dan berani mengambil resiko. Dalam pacaran, mereka menganggap penting ciuman dan pelukan. Biasanya kehangatannya kamu rasakan sampai tiga bulan pertama. Inilah saatnya, dunia rasanya bertaburkan bunga.
2. LUDUS : game playing love Cassanova,
si pangeran playboy merupakan salah satu contoh nyata penganut cinta ludus, jenis cinta yg penuh dengan permainan, godaan dan cumbu rayu yg tak ada hentinya. Penganutnya ngga pernah serius dalam soal cinta. Mereka gampang banget bosan dengan gebetannya yg udah "menyerah"
setelah berhasil ditaklukan oleh dozki dalam pengejaran tanpa lelah. Posistifnya penganut ludus ini penuh percaya diri. Karena untuk melakukan permainan cinta memang diperlukan kepribadian yg kuat.
Mereka harus pede, agar pandai membohongi pasangannya. Jenis cinta ini bersifat dangkal dan mudah beralih.
3. MANIA : combination of ludus and eros
Jenis cinta ini ngga terlalu sulit ditemui karena banyak penganutnya. Mania adalah cinta yg obsesif, penuh cemburu, suka menguasai dan tergantung sama pasangannya. Cinta mereka kebanyakan merusak.
Cinta yg gabungan eros dan ludus ini menuntut perhatian ekstra dari pasangannya. Dunia kiamat bila mereka sampai putus cinta. Jenis cinta ini
dapat dirasakan, saat kamu sudah merasa takut berpisah, cemburuan dan posesif. Tahapan ini mengubah hubungan menjadi nyata. Makin banyak yg kamu ketahui tentangnya, makin kamu menyukainya.
Masalahnya, kamu selalu setuju mengerjakan apa saja yg dia inginkan, sebaliknya kamu tidak pernah membiarkan dia melihat ketidaksempurnaan kamu.
4. STORGE : friendship love Witing tresno
jalan saka kulina, peibahasa ini paling pas buat jenis cinta yg tumbuh perlahan, karena melalui pengalaman bersama. Cintanya muncul
dari sebuah persahabatan, shg mantap, membumi dan diharapkan dapat bertahan lama. Biasannya, jenis cinta ini dialami oleh mereka yg sudah berpacaran selama 6-12 bulan. Orang sering menyebut "Kekasih
saya sahabat terbaik". Tapi jangan khawatir, asmaranya tak lagi menggebu, karena kamu tetap merasa bahagia saat bersama-sama. Bila kamu kacau, doi pun ngga kaget. Sebaliknya kamu juga ngga selalu setuju dengan pendapatnya, hingga kadang terlibat dalam 1 ato 2 pertengkaran hebat.
5. PRAGMA : combination of storge and ludus
Jenis cinta ini biasanya dianut mereka yg punya kepribadian dewasa dan matang. Orang pragmatis adalah orang yg realis dan praktis. Karena itu,
penganut cinta pragma pun begitu. Memutuskan sesuatu tanpa imbuhan romantisme sama sekali. Pragma yg rasional dan penuh perhitungan,
merupakan gabungan storge dan ludus. Wah, mungkin ini juga yg dimaksudkan dalam salah satu lirik Dewa berikut: aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku walau kau tak cinta, kepadaku... beri sedikit waktu biar cinta datang karna tlah terbiasa... Kalau dalam pacaran, pragma merupakan tahapan cinta ketika memasuki 12-18 bulan. Kebersamaan
yg dirasakan seperti bersama seorang sahabat baik. Dalam tahapan ini, getar cinta ngga lagi penting.
6. AGAPE : combination of eros and storge Agape
yg selalu memberi tanpa pamrih, gabungan eros dan storge. Jenis cinta ini menunjukkan pada cinta yg kekuatannya melebihi ego dan fisik semata. Inilah cinta yg ngga mementingkan diri sendiri।
JENIS-JENIS CINTA versi 3
Kadang-kadang boleh berubah seiring dgn waktu. SO,
pandai2la bagaimana merawatnye supaya cinta pertama
tetap segar..first love never dies..yang pertama belum
tentu yg terbaik..tetapi yang terakhir biasanya yg
terbaik..
2. CINTA PEMBIMBING
Hmm..yg ni biasanye dialami oleh sebahagian besar
wanita. Kebanyakan drp kita ingin mendapatkan pasangan
yg blh memberi pengetahuan tentang segalanya. Pasangan
yg juga blh menjadi ‘guru’, seorang yg blh kita
jadikan idola dan yg dpt menolong mengembangkan bakat
@ diri kita.
3. CINTA MENGGODA
Seseorang yg terlalu mencintai kekasihnya, walaupun telah
ditinggalkan pergi tetap yakin bahawa si dia tetap
akan kembali kepadanya.
4. CINTA BERBEZA STATUS
Hal ini tak jadi masalah andainya kedua2 belah pihak
aman bahagia. Tapi perbezaan status social yg terlalu
jauh kadangkala blh membuat salah satu pihak
merana…bila ikatan emosi di antara keduanya kurang
kuat…mcm kisah cinta Kassim Selamat peniup saksofon
dgn Sabariah anak Nyonya Mansor tu la…
5. CINTA 3 SEGI
Tak kurang juga ada wanita yg tertarik kpd lelaki yg
dah ‘terikat’ atau sebaliknya ada wanita yg gemar main
cinta walaupun dah terikat. Dalam hal ini, ‘terikat’
itu telah menimbulkan cabaran dan dugaan yg cukup
sukar ditepis.
6. CINTA SI PENYELAMAT
Ini kisah cinta apb kita selalu menolong si dia setiap
waktu, setiap masa. Si dia menganggap bantuan kita
ikhlas, sedangkan kita pula menunggu balasannya..so,
berikanlah cinta yg tulus kpdnya..Think positive!
7. CINTA DAN USAHA
Cinta itu perlukan usaha jugak..mana boleh kita duduk
dalam rumah menunggu saja org masuk meminang..usaha
kene ada juga. Oleh itu..berusahalah kita utk
mendapatkan cinta yg kita inginkan…
Apa yg pasti…cinta yg Agung itulah yg kekal
abadi…kasih manusia sering bermusim…sayang manusia
tiada abadi…Kasih Tuhan tiada bertepi... sayang Tuhan
janjiNya pasti॥
Artikel By : www.rawcommunity.allgoo.net
JENIS-JENIS CINTA versi 4
1.Cinta Monyet
Eit...,jangan salah.Cinta jenis ini bukan cinta antara binatang monyet,tapi cinta yang mengadopsi gaya binatang monyet yaitu cinta yang hanya dilandasi syahwat dan tidak memiliki tujuan apapun selain bersenang-senang.Cinta monyet hanya ada pada mereka yang masih dominan emosinya seperti para ABG Atau remaja puber.Mereka menilai cinta adalah suatu persahabatan yang saling menyayangi.Jika mereka menilai hubungannya itu sudah membosankan maka mereka akan berpaling ke orang lain.Karena itu,gonta-ganti pasangan adalah hal yang wajar di kalangan remaja puber karena pikiran mereka belum dewasa.Cinta monyet akan hilang dengan sendirinya seiring dengan perkembangan kedewasaan seseorang.
2.Cinta Karet
Cinta karet sifatnya sama dengan karet yang menempel dimana-mana yaitu mencintai banyak wanita dalam satu waktu dan memacarinya secara bergantian.Penganut cinta jenis ini tergolong rakus dan dapat dikatakam penjahat cinta karena dia tidak puas dengan satu wanita.Pelaku cinta karet biasanya pandai merayu.Rayuannya gombal dan penuh kebohongan.Penganut cimta karet bisa di sebut juga pelacur terselubung karena baginya wanita adalah mainan yang dapat di permainkan kapan saja.
3.Cinta Buta
Cinta jenis ini termasuk jenis cinta yang berbahaya karena penganut cinta ini tidak dapat membedakan antara hitam dan putih.
4.Cinta Terlarang
(eh,itu kan judul lagunya the virgin)Mungkin hal itu yang terlintas di benak anda.Cinta terlarang maksudnya cinta yang tidak direstui oleh orang tua.Cinta terlarang umumnya dilatarbelakangi kekayaan.Ortu nya biasanya menginginkan menantu yang kaya.Padahal Rasulullah saw menganjurkan yang harus diutamakan adalah agamanya,karena dapat menyelamatkan.
5.Cinta Segitiga
Cinta segitiga maksudnya cinta seorang peria kepada dua wanita atau cinta seorang wanita kepada dua peria sekaligus.Dikalangan remaja,cinta segitiga dapat terjadi karena berapa sebab.Salah satunya karena pertemanan yang terlalu jauh sehingga menimbulkan cinta sementara dia sudah punya pacar.Maka benar apa yang dikatakan Priskolog:"Tidak ada persahabatan sejati di antara dua lawan jenis kecuali ada maksud cinta".
6.Cinta Imajinatif
Maksudnya adalah cinta seorang laki-laki kepada perempuan atau sebaliknya yang hanya bisa dinikmati dalam hayalan saja.Banyak remaja yang mengaku-ngaku di hadapan teman-temannya bahwa si A pacarnya lalu menceritakan romantisnya saat bersama si A.Padahal semua hanya bohong belaka atau sekedar hayalannya saja.
7.Cinta Kilat dan Cinta Lokasi
Cinta kilat berarti cinta yang seumur jagung atau cinta yang sekejap.Cinta lokasi adalah cinta karena ada kegiatan tertentu dan selama kegiatan itu pula cintanya bersemi,setelah kegiatan tuntar,tuntas pula cintanya.Cinta kilat dan cinta lokasi memiliki keterkaitan makna.Jenis cinta ini sangat populer di kalangan artis.Saat sooting film sering terjadi cinlok dan cinkil,karena cintanya hanya di tempat sooting saja.Setelah sooting,maka selesai pula cintanya.
8.Cinta Materialis
Materialis artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan materi berupa uang,barang atau pangkat dan jabatan.Cinta materialis berarti cinta yang bersemi karena ada maksud mencapai materi.Ada istilah cewek matre,seolan menunjukan bahwa kebanyakan wanita memang gila harta.Jika si laki-laki itu kaya,dia mau dipacarinya walaupu wajahnya amburadul.
Sebenernya masih ada lagi beberapa jenis cinta lainnya.Tetapi berhubung jempol q dah cnut-cnut(coz ngetiknya pake HP)& HP q jg udah lemod ya dengan terpaksa bersambung dech.Tunggu aja ya.Pasti...!
Artikel By : www.kangwaone.co.cc
JENIS-JENIS CINTA versi 5

Kata Nabi juga, ciri dari cinta sejati ada tiga :
(1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain,
(2) lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan
(3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri.
Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Alloh SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Alloh SWT, dengan membaca firman Nya,lebih suka bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain.
Dalam Qur'an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:
1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan "nggemesi". Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.
2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi
kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya। Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur'an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.
Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.
3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur'an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung
mengabaikan kepada yang lama.
4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur'an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
5. Cinta ra'fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur'an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).
6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur'an menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)
7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur'an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur'an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma'tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as'aluka ladzzata an nadzori ila
wajhika wa as syauqa ila liqa'ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi qalb al muhibbi
8. Cinta kulfah.yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur'an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)
Tulisan ini saya copas dari posting seseorang disebuah milis...
Artikel By : www.jafair.multiply.com



